Sabtu, 26 November 2011
Yeremia 33 : 3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui
Penyesalan akan suatu hal yang sudah berlalu hampir selalu tidak ada gunanya. Apalagi jika hal itu sebenarnya sudah pernah diperingatkan sebelumnya oleh banyak orang, namun toh kita memilih untuk tetap melakukannya. Dan setelah itu kita akan merasa menyesal atas keputusan itu dan berpikir, ‘seandainya saja aku tidak melakukannya dan mendengarkan nasihat itu kemarin.’
Apa yang sudah berlalu tidak akan pernah bisa diulang. Tapi tentu saja semua itu akan tetap ada gunanya asal kita mau mengambil sisi baiknya. Kita bisa belajar dari kesalahan dan kegagalan yang lalu supaya tidak lagi terjadi di kemudian hari.
Sayangnya, ada banyak orang yang sampai hari ini masih terus hidup di masa yang lalu.
Sepertinya kegagalan yang mereka alami benar-benar membuat langkah mereka tertahan di sana dan tidak bisa beranjak dari situ. Apalagi jika hal itu berhubungan dengan kekayaan atau harta yang hilang. Mereka akan meratapi nasibnya dan merasa bahwa itulah akhir dari segalanya. Bahkan tidak jarang yang menjadi depresi dan menjadi hilang ingatan akibat peristiwa yang menyakitkan itu.
Itu memang kasus yang esktrem, tapi banyak juga kasus lain yang lebih ringan sifatnya namun tetap membawa akibat yang membahayakan.


Ada banyak kasus bunuh diri terjadi pada anak-anak sekolah di Jepang hanya karena mereka merasa tidak berhasil dalam ujian sekolahnya, atau jika nilai ulangan mereka tidak seperti yang mereka harapkan. Daripada menanggung malu, mereka akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan harakiri / bunuh diri. Sangat disayangkan, bukan?

Saya yakin dari begitu banyak peristiwa yang kita alami dalam hidup ini, tidak semuanya berjalan mulus dan lancar seperti yang kita harapkan. Sesekali kita akan tergelincir dan mengalami kegagalan. Namun jika hal itu terjadi, bukan artinya kita harus demikian terpuruk dalam kegagalan tersebut dan mengambil langkah yang tidak perlu.
‘Next time better’ adalah motto yang saya dapatkan dari seorang guru matematika ketika saya masih SMA dulu. Beliau memberikan nasehat ini kepada semua murid yang diajarnya karena beliau melihat bahwa banyak murid yang sering mengeluh hanya karena nilai matematika mereka tidak terlalu baik. Untuk memberikan semangat dan membangun motivasi dalam diri mereka, maka beliau selalu mengatakan,”don’t worry...next time better..yang penting tetap berupaya untuk belajar lebih baik sehingga selalu ada kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.”
Saya rasa pernyataan itu merupakan nasehat yang baik bagi semua murid di manapun dan kapanpun. Kegagalan hari ini bukan berarti kita benar-benar orang gagal. Seperti sebuah kutipan menyatakan bahwa ‘kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda’, maka artinya bahwa tidak selalu kita akan mengalami kegagalan. Tidak ada orang yang dilahirkan dengan predikat “si Gagal” melekat pada orang tersebut. Jadi, jangan berjalan dengan mengimani hal tersebut.
Ketidakmampuan kita dipengaruhi oleh banyak faktor, dan cobalah periksa hal ini dalam diri kita hari ini :
§  Itu bukan bidang yang sesuai untuk anda.
Mungkin bidang itu memang bukan bidang yang cocok buat kita, sehingga dipaksakan seperti apapun tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Cobalah berganti profesi jika memungkinkan, atau mencoba melakukannya dengan cara yang berbeda. Cobalah berkonsultasi dengan orang yang anda anggap lebih akhli dalam hal tersebut, sehingga anda tidak perlu menjadi frustrasi karenanya.
§  Anda kurang berusaha.
Bisa saja anda mengatakan bahwa anda merasa yakin bidang itu yang anda sukai, namun anda kurang keras berusaha dalam mempertajam bidang itu, atau kurang mempelajari hal tersebut sehingga hasilnya tidak maksimal.
§  Anda kurang fokus.
Atau mungkin karena terlalu banyak yang anda lakukan sehingga anda tidak terlalu fokus dalam melakukannya. Anda mungkin tipe orang yang memang tidak bisa melakukan banyak hal sekaligus. Jika hal ini yang terjadi, maka cobalah belajar membuat skala prioritas. Ada banyak cara untuk membantu anda melakukan hal ini. Tapi yang terutama tentunya dibutuhkan disiplin dan motivasi yang kuat dari diri anda sendiri.
§  Anda kurang bertanya.
Malu bertanya, sesat di jalan. Hal ini tentunya berlaku untuk hal ini. Kadang, karena kita kurang membuka wawasan kita, seringkali hal ini menghalangi kemajuan diri kita. Jadi, banyaklah berdiskusi dan bertanya kepada mereka yang mungkin sudah lebih dulu melakukannya. Saya yakin lebih banyak orang yang mau memberikan masukkannya kepada kita dan membagikan pengalaman mereka dibandingkan dengan yang tidak. Jadi, cobalah melakukannya segera.
§  Anda kurang mengerti apa visi dan tujuan hidupmu.
Hal yang satu ini memang sangat luas sifatnya. Tapi banyak orang terjebak dalam satu lingkaran yang mereka tidak sukai hanya karena mereka tidak mengerti apa yang sebetulnya menjadi impian mereka. Seandainya saja kita bisa mengetahui dengan sangat baik tujuan hidup kita, pastinya akan lebih mudah dalam melangkah dan mengambil keputusan. Bukan itu saja, kita juga akan lebih bersemangat karena melakukannya dengan suka cita.

Namun tentunya satu hal yang paling penting, yang sengaja saya tuliskan terpisah : banyaklah berkomunikasi dengan Tuhan secara pribadi. Dialah yang menciptakan kita, dan Dia jauh lebih mengetahui apa yang baik bagi kita. Jadi, mengapa tidak kita tanyakan langsung kepada sang sutradara tersebut? Bukankah Dia yang memegang skenario hidup kita? Tentunya Dia juga yang memiliki kuasa untuk menaruh atau mengubah skenario tersebut bagi kita.
Partners, apa yang ingin saya sampaikan hari ini adalah suatu hal sederhana namun pasti bisa membangun kehidupan yang lebih baik. Jangan pernah kita menyesali yang sudah terjadi. Apapun itu, seburuk apapun itu, semua itu sudah terjadi dan tidak mungkin bisa dikembalikan. Tapi kita bisa bercermin dari hal tersebut dan melangkah dengan satu tekad yang baru. Jangan biarkan kegagalan itu terjadi lagi dalam hidup kita. Jadi, upayakanlah supaya kita bisa memiliki motto yang baik ini...”next time better”. Jangan pernah putus asa. Selagi masih ada hari ini, artinya selalu ada harapan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Sertakan Tuhan selalu dalam hidup kita, dan as a very good partner, Dia pasti akan selalu memberikan nasehat yang tepat. Dan saya yakin kalau kita juga bisa mendengar Dia mengatakan hal yang sama sebagai nasehat. “Next time better.”
By : Ps. Sariwati Goenawan – IFGF GISI Bandung
sumber

0 comments:

Lencana Facebook

total pengunjung

Alkitab

form action="http://alkitab.sabda.org /searchbox.php">Pencarian Alkitab+:

ShoutMix chat widget
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

mouse teks

mp3

Mp3 Rohani Kristen

punkcheo YM

Status YM